Konflik Rusia dan Ukraina Bisa Picu Kelaparan

Konflik Rusia dan Ukraina Bisa Picu Kelaparan Global, Zelensky Minta Lebih Banyak Dukungan

Asap mengepul setelah serangan Rusia di pusat perbelanjaan Retroville dan distrik perumahan Kyiv pada 21 Maret 2022. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan perang Rusia dan Ukraina dapat menyebabkan kelaparan di negara lain. 

WARTARIAU.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskymemperingatkan perang Rusia dan Ukraina dapat menyebabkan kelaparan di negara lain.

 

Ia menyerukan lebih banyak dukungan dari komunitas internasional untuk Ukraina.

 

"Hal yang paling mengerikan adalah kelaparan yang mendekat untuk beberapa negara," kata Zelensky kepada Parlemen Italia, pada Selasa (22/3/2022), melalui tautan video, dikutip dari NBC News.

 

"Ukraina selalu menjadi salah satu pengekspor makanan terbesar, tetapi bagaimana kita bisa menabur (tanaman) di bawah serangan artileri Rusia?"

 

Sejumlah negara sangat bergantung pada gandum Ukraina dalam beberapa tahun terakhir, di antaranya Mesir, Lebanon, Yaman, dan Mesir.

 

Perdana Menteri Italia, Mario Draghi menanggapi pendapat Zelensky dengan menggambarkan perlawanan Ukraina terhadap invasi Rusia sebagai aksi heroik.

 

Ia berjanji Italia akan terus memberikan dukungan bagi pengungsi serta bantuan militer.

 

“Arogansi pemerintah Rusia telah bertabrakan dengan martabat rakyat Ukraina,” kata Draghi.

 

“Mereka telah berhasil mengekang tujuan ekspansionis Moskow dan membebankan biaya besar pada tentara penyerang.”

 

"Ukraina adalah gerbang bagi tentara Rusia jika mereka ingin memasuki Eropa," kata Zelensky, melanjutkan pidatonya, diuktip dari The New York Times.

 

"Tapi kebiadaban tidak boleh masuk," ujarnya.

 

Ia juga menyebutkan negara Eropa banyak yang bergantung pada hasil pertanian Ukraina, seperti jagung, minyak dan gandum, termasuk Italiasebagai negara tetangga.

 

“Bagaimana kita bisa menabur di bawah serangan artileri Rusia? Bagaimana kita bisa berkultivasi ketika musuh kita menghancurkan ladang dan bahan bakar kita?” ucap dia.

 

Saat melanjutkan pidatonya, Zelensky tidak menyebut nama Putin, bahkan saat dia menggambarkannya sebagai kekuatan dan perencana di balik perang.

 

“Kita hanya perlu menghentikan satu orang agar jutaan orang dapat bertahan hidup,” katanya.

 

Draghi mengatakan Italia telah membekukan aset senilai lebih dari 800 juta euro dari oligarki Rusia.

 

Ia juga menyebutkan pihaknya akan bekerja untuk mengatasi ketergantungan pada pasokan energi Rusia secepat mungki.

 

Zelensky berterima kasih kepada Italia karena telah menerima anak-anak dan wanita yang melarikan diri dari perang untuk mengungsi di rumah-rumah pribadi dan rumah sakit di Italia.

 

“Di Italia, bayi Ukraina pertama lahir dari seorang ibu yang melarikan diri dari perang,” katanya.

 

Zelensky mengaku sering mengunjungi Italia dan mengetahui arti keluarga dan nilai anak-anak serta kehidupan di Italia.

 

Ada sekitar 117 anak-anak telah tewas dalam perang sejauh ini, namun itu bukanlah angka terakhir.

 

Presiden Ukraina itu menggambarkan kehancuran yang disebabkan oleh perang selama berminggu-minggu dan kematian warga sipil yang lebih besar dari data di lapangan.

 

Dia menyebut kota Mariupol, yang berada di bawah pengepungan Rusia, dan membandingkannya berdasarkan populasi dengan kota Genoa di barat laut Italia.

 

“Bayangkan Genoa benar-benar terbakar habis setelah tiga minggu penembakan,” kata Zelensky.

 

Menurutnya, kengerian seperti pernah itu dilakukan oleh Nazi selama Perang Dunia II.

 

Dia mendesak Italia untuk tidak lagi menyambut orang Rusia untuk liburan dan membekukan semua aset mereka, dari vila hingga kapal pesiar.

 

Zelensky juga menyebutkan Scheherazade, kapal pesiar mewah raksasa yang misterius yang terletak di kota pesisir Marina di Carrara Tuscan yang dilaporkan The New York Times berpotensi terkait dengan Vladimir Putin.

 

Perdana Menteri Italia Mario Draghi secara terbuka mendukung tawaran Ukraina untuk menjadi anggota UE.

 

Pernyataan itu ia sampaikan pada hari Selasa (22/3/2022), saat ia mengecam Moskow karena tujuan ekspansionis dan memuji perlawanan heroik dari Ukrainaterhadap invasi Rusia.

 

Dalam komentarnya kepada Presiden Volodymyr Zelenskysetelah pidato video di parlemen Italia, Draghi mengatakan Roma akan mendukung upaya Kyiv untuk bergabung dengan UE guna memperkuat ikatannya dengan Komunitas Eropa.

 

“Hari ini, Ukraina tidak hanya membela diri, namun juga membela perdamaian kita, kebebasan kita, keamanan kita. Ini membela tatanan multilateral berdasarkan aturan dan hak yang telah kita bangun dengan susah payah sejak perang,” kata Draghi, dikutip dari Financial Times.

 

"Italia ingin Ukraina bergabung dengan UE," katanya.

 

"Saya ingin memberi tahu Presiden Zelensky bahwa Italia mendukung Ukraina dalam proses ini."

 

Dalam beberapa pekan terakhir, Zelensky telah berulang kali mengajukan banding ke UE untuk keanggotaan, memicu peringatan bergabung dengan UE dengan proses yang panjang dan rumit.

 

“Ketika horor dan kekerasan tampaknya berada di atas angin, justru saat itulah kita harus membela hak asasi manusia dan hak-hak sipil serta nilai-nilai demokrasi.” 

 

“Ukraina memiliki hak untuk aman, bebas, demokratis. Italia mulai dari pemerintah, parlemen, dan semua warga negara bersama Anda, Presiden Zelensky,” kata Draghi.

tribunnews.com

TERKAIT