Komjal: Mati Berjuang Lebih Terhormat

Komjal: Mati Berjuang Lebih Terhormat Daripada Mati Kelaparan

Wartariau.com PPKM Darurat yang seharusnya berakhir pada Selasa lalu (20/7) akhirnya dilanjutkan. Pemerintah melakukan perpanjangan hingga 25 Juli.                   

               
    Polri Pastikan Ratusan Ribu Sembako Dan Ribuan Ton Beras Yang Disalurkan Tepat Sasaran

                     
    Kasus Covid-19 Tembus 3 Juta, Legislator PKS Minta Pemerintah Tidak Buat Kebijakan Yang Sebatas Simbolik
                 

    Sampai Saat Ini, Masa Aksi "Jokowi End Game" Tidak Terlihat

                                                            
Dikatakan Presiden Joko Widodo, pemerintah akan melakukan pelonggaran bertahap mulai 26 Juli jika kasus mulai menunjukkan tren menurun.

Keputusan perpanjangan PPKM tersebut mengundang protes Komunitas Musik Jalanan alias Komjal.
                                                                            
"PPKM bikin musisi jalanan makin menderita. Dapur rumah kami makin jarang ngebul," ujar Ketua Umum Komjal, Faradian alias Iyan, dalam keterangannya yang dikutip Kantor Berita RMOLJakarta, Sabtu (24/7).

Iyan mengatakan, Komjal yang ada di sejumlah kota besar di Pulau Jawa akan turun ke jalan apabila PPKM kembali dilanjutkan setelah 25 Juli 2021.

"Kami dipaksa mati kelaparan tanpa adanya uluran bantuan, sementara kami dipaksa berdiam di rumah," protes Iyan.

Selama penerapan PPKM Darurat, lanjut Iyan, Komjal yang mayoritas anggotanya pengamen jalanan tidak bisa lagi mencari nafkah.
                             
"Apabila PPKM diperpanjang, semua turun ke jalan. Mati berjuang lebih terhormat dari pada mati kelaparan," demikian Iyan.


TERKAIT