Akan Ada Virus Yang Lebih Mematikan

WHO: Covid-19 Bukan Ancaman Pandemi Terakhir, Akan Ada Virus Yang Lebih Mematikan

Wartariau.com Sebanyak 194 perwakilan menteri kesehatan dari negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berkumpul pada Senin (24/5), menghadiri Majelis Kesehatan Dunia (WHA) untuk membahas situasi pandemi Covid-19.
Berita terkait

    8 Juta Dosis Tiba Di Indonesia, Airlangga: Pemerintah Selalu Jaga Ketersediaan Vaksin
    Dilema Taiwan, Dapat Tawaran Vaksin Covid-19 Dari China Di Tengah Lonjakan Infeksi
    Rontok Karena Pandemi, Thailand Butuh Lima Tahun Lagi Bangkitkan Sektor Pariwisata

Dalam pidatonya di acara tersebut, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memberikan peringatan kepada negara-negara di dunia untuk tidak berpuas diri.

Ia mengatakan pandemi Covid-19 bukanlah ancaman yang terakhir, masih ada kemungkinan virus-virus lain yang lebih berbahaya dan mematikan dari virus corona.

"Dunia masih dalam situasi yang sangat berbahaya," ujar Tedros, seperti dikutip Sputnik.

"Jangan salah, ini bukan terakhir kalinya dunia menghadapi ancaman pandemi terakhir. Ini merupakan kepastian evolusi bahwa akan ada virus lain yang berpotensi lebih menular dan mematikan dari yang satu ini," tambahnya.

Meski begitu, ia juga memuji upaya para tenaga medis di dunia untuk berjuang melawan Covid-19. Ia menekankan, selama virus corona dan variannya menyebar, tidak ada kesempatan untuk berpuas diri.

Ia juga menyoroti distribusi vaksin yang tidak adil, di mana lebih dari 75 persen vaksin di seluruh dunia hanya didistribusikan di 10 negara.

"Tidak ada cara diplomatik untuk mengatakannya. Sekelompok kecil negara yang membuat dan membeli sebagian besar vaksin dunia mengendalikan nasib seluruh dunia," jelasnya.

    Pasokan Langka, Thailand Tunda Suntikan Dosis Kedua Vaksin AstraZeneca
    8 Juta Dosis Tiba Di Indonesia, Airlangga: Pemerintah Selalu Jaga Ketersediaan Vaksin

Ia kemudian mendesak negara-negara untuk menyumbangkan vaksin pada mekanisme COVAX.

"Ini sangat penting untuk menghentikan penyakit dan kematian, menjaga petugas kesehatan kami aman, membuka kembali masyarakat dan ekonomi kami," pungkasnya.
TERKAIT