Wartariau.com JAKARTA - Meski hingga saat ini belum mendapat kepastian, Kementerian Agama (Kemenag) mengkalaim telah melobi " />
Kemenag Ngaku Belum Dapat Kepastian

Klaim Sudah Loby Terkait Haji 2021, Tapi Kemenag Ngaku Belum Dapat Kepastian

Wartariau.com JAKARTA - Meski hingga saat ini belum mendapat kepastian, Kementerian Agama (Kemenag) mengkalaim telah melobi pemerintah Arab Saudi terkait keberangkatan haji 2021 bagi jemaah haji asal Indonesia.

Demikian diungkapkan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi dalam diskusi Empat Pilar MPR bertema "Menanti Kepastian Pemberangkatan Haji 2021" di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Jumat (9/4/2021).

Ia mengatakan hingga saat ini pemerintah Indonesia belum menerima kepastian dari otoritas Saudi ihwal izin dan kuota yang nantinya akan diberikan kepada Indonesia. "Sampai dengan saat ini belum ada kepastian dari Arab Saudi. Saya sering ditanyakan kepastiannya kapan Pak, yang tahu hanya dua, Allah dan Raja Arab," ujar Zainut Tauhid.

Zainut mengaku Kemenag telah melakukan sejumlah upaya kepada otoritas Saudi agar peluang keberangkatan haji bagi jemaah Indonesia terbuka untuk tahun ini. Selain melobi pihak pemerintah di Saudi, menurut dia, Menteri Agama Yaqut Cholil Choumas juga telah berkomunikasi dengan Duta Besar Arab Saudi di Indonesia.

"Tapi hingga detik ini kami belum mendapatkan kepastian tentang pelaksanaan Haji 2021," ujarnya.

Jika melihat ibadah haji yang biasa diselenggarakan setiap tanggal 8 Zulhijah, maka terhitung dari saat ini waktu yang tersedia kurang dari empat bulan untuk sampai pada bulan Zulhijah yang jatuh pada bulan Juli mendatang. Zainut mengaku pemerintah optimistis ibadah haji tahun ini bakal terlaksana.

Sebab, kata dia, pemerintah sudah menyiapkan beberapa skenario untuk menunjang pelaksanaan haji. Skenario itu antara lain penerapan protokol kesehatan, layanan jemaah di Tanah Suci, durasi masa tinggal jemaah dan aspek ibadah haji di masa pandemi.

Selain itu, pemerintah juga sedang berfokus menyusun skenario dengan kuota keberangkatan sebesar 30 persen, 25 persen, 20 persen, 10 persen, dan 5 persen. Kuota ini makin berkurang karena skenario dengan kuota 100 persen dan 50 persen tidak memungkinkan tersebab waktu yang semakin mendesak. "Tapi kami optimistis haji tahun ini bisa dilaksanakan," katanya.***

TERKAIT