Wartariau.com PEKANBARU - Ketersedian keperluan pokok masyarakat selama bulan suci Ramadhan dan hari Raya Idul Fitri menjadi perhatian serius. Hal ini dinilai penting untuk mengantisipasi berbagai dampak seperti kelangkaan komoditi pokok tersebut.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM). Untuk itu, Pemerintah Provinsi Riau mengharapkan stakeholder terkait dapat bersinergi dalam mengantisipasi persoalan di lapangan.

Sekretaris Daerah Provinsi Riau H Ahmad Hijazi menilai, langkah koordinasi terus dilakukan. Bahkan, indikasi jaminan untuk ketersediaan bahan bakar minyak tersebut telah dikomunikasikan.

"Kita terus melakukan koordinasi. Jika Pertamina bisa betul-betul menjamin ketersediaan premium untuk puasa dan lebaran ini, artinya sudah ada satu katup penyelamat tinggal mikirkan yang lain saja lagi," paparnya, Selasa (8/5/2018).

Kondisi ini menjadi sorotan, karena saat ini pemerintah menyadari bahwa BBM merupakan salah satu komoditi yang rawan dan sangat diperlukan masyarakat. Sehingga kecenderungan terjadinya gejolak sosial lebih tinggi jika terjadi kelangkaan.

Untuk itu Pemerintah Provinsi Riau telah meminta kepada Pertamina (Persero) untuk melaporkan daya salur Bahan Bakar Minyak. Sehingga dapat diketahui distribusi dan pasokan bahan bakar minyak di daerah.

"Makanya sinergitas tentunya sangat diperlukan. Kami mengharapkan kepada Pertamina untuk bisa bekerja sama. Supaya jika nanti ada masalah sama yang terulang dan dapat dilakukan langkah antisipasi," imbuhnya lagi.(MCr)