Perseteruan Anggota DPRD

Perseteruan Anggota DPRD Riau di Bandara

Wartariau.com PEKANBARU () - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau, Septina Primawati angkat bicara mengenai perseteruan yang terjadi antara Wakil Ketua DPRD Kordias Pasaribu dengan anggota komisi III Suhardiman Amby.

Menurut Septina, kejadian seperti itu semestinya tidak boleh terjadi karena keduanya sama-sama di satu lembaga. "Kejadian kemarin itu semestinya tidak boleh terjadi karena kita sama-sama anggota dewan. Barangkali ke depan komunikasi dan sikap kita lebih baik lagi, lebih sejuk, meskipun dalam suasana yang kurang kondusif," kata Septina, Selasa (31/10/2017).

Saat ditanya apa langkah yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah dua wakil rakyat itu, istri mantan Gubernur Riau Rusli Zainal ini mengatakan dirinya akan menengahi keduanya. "Kita akan melakukan komunikasi dengan mereka berdua dan akan mencoba menengahi," cakap Septina.

Lebih lanjut, ia berharap agar kejadian kejadian yang tidak diinginkan seperti itu tidak boleh terulang kembali.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Riau, Kordias Pasaribu dan anggota DPRD Riau Suhardiman Amby sempat bersiteru. Menurut Suhardiman Amby, kejadian ini bermula saat beberapa anggota DPRD Riau ditugaskan untuk berangkat ke Jakarta, Senin (20/10/2017). Rombongan terdiri dari Kordias Pasaribu, Suhardiman Amby, Erizal Muluk, Ade Agus Hartanto, M.Arpah dan Adrian.

"Jadi pas panggilan terakhir untuk masuk pesawat, pas dia mau lewat saya bilang jangan terlalu tempramen, setelah itu dia marah-marah pakai kata-kata kau kau. Saya tanya eh ada apa? Kemudian langsung dia lemparkan gelas ke lantai, dan hampir mengenai saya," terang Suhardiman Amby yang akrab di sapa Datuk ini, Selasa (31/10/2017).

Datuk merasa harga dirinya diinjak-injak karena perbuatan Kordias tersebut. Ia merasa apa dilontarkan Kordias tersebut merendahkan martabat dia sebagai orang Melayu. Ia mengaku tidak gentar Kordias menantangnya berkelahi. Ia berprinsip kalau ditantang ia takkan munduri.

"Setapakpun takkan lari saya melawan dia. Seharusnya sebagai pimpinan DPRD dia tidak melakukan cara-cara yang tidak baik," ujarnya.

Saat ditanya, apa langkah yang akan diambil Suhardiman atas perseteruan tersebut, Suhardiman mengatakan akan melaporkan masalah tersebut ke Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau.
 
"Nanti saya pulang dari Jakarta ini akan menjumpai pak Al Azhar, menjumpai ketua harian pak Syahril, untuk membahas pernasalahan ini," tukasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Riau, Kordias Pasaribu, saat di konfirmasi membantah semua tuduhan Suhardiman Ambi itu. Menurutnya Suhardiman membalikkan fakta. Apa yang disampaikan ke media tidak sesuai dengan fakta kejadian.

Menurut Kordias, pihaknya perlu mengklarifikasi kejadian sebenarnya di VIP Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim (SSK) II semalam.

"Sebenarnya saya tidak ingin menanggapi persoalan ini, tapi karena dia (Suhardiman)  menyebarkan ini ke media, maka saya perlu klarifikasi. Kejadian ini berawal dari percakapan di Grup WhatsApp (WA) DPRD Riau," ungkap Kordias.

Dalam percakapan di grup WA itu, sambungnya, Suhardiman acap kali memposting meme ataupun pernyataan yang merendahkan pimpinan partai dan parpol, terutama PDIP.

"Ia sudah saya ingatkan, jangan memposting hal-hal yang merendahkan sesama anggota ataupun pimpinan partai. Karena saya punya prinsip, kalau sudah masuk ke DPRD ini tidak ada perbedaan warna, kita sudah keluarga, tapi dia tetap memposting meme yang tak pantas," jelasnya.

Tak hanya melecehkan partai, kata Kordias, Suhardiman juga pernah memposting video tak elok di grup WhatsApp tersebut. "Semua buktinya ada di hape saya, ini gak pantas, makanya saya ingatkan. Kemarin saya memimpin Banmus juga sudah saya sampaikan ini, tapi dia (Suhardiman) tidak ada disana," cetusnya.

Puncaknya saat sejumlah anggota DPRD berada di VIP lancang kuning dimana kedua orang yang berseteru ini bertemu.

"Awalnya biasa saja, pas waktu panggilan boarding saya imbau kawan-kawan untuk bersiap. Tiba-tiba dari kejauhan Suhardiman berteriak, ketua turunkanlah tensi di Banmus tu, saya lalu tanya mengapa memangnya? Diapun langsung bereaksi," ucapnya.

Kordias membantah ia melecehkan orang Melayu," Tidak ada saya lecehkan sebagaimana tudingan Suhardiman," tegasnya.
TERKAIT