Wartariau.com PEKANBARU - Komisi D DPRD Provinsi Riau yang membidangi infrastruktur mendorong Pemerintah Provinsi setempat membangun incinerator, atau instalasi pengelohan limbah medis dengan sistem termal karena ada potensi untuk pendapatan daerah.

Ketua Komisi D DPRD Riau, Hardianto saat rapat kerja dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, di Pekanbaru, Kamis, menyebutkan dorongan pembangunan incinerator akan berpotensi dalam menambah Pendapatan asli daerah setempat.

"Kita ingin pembangunan pengelolaan limbah incinerator dapat menimbulkan potensi PAD. Berapa banyak limbah medis dari Rumah sakit di Provinsi Riau ini, selama ini semua itu di kelola swasta, satu kilogram saja Rp50 ribu. Jadi kalau ini, kita bangun bisnis jalan, program pemerintah pun jalan," kata Hardianto.

Politisi Gerindra Riau itu mengakui, untuk membangun incinerator memerlukan anggaran yang cukup besar, namun bisa terminimalisasi dengan memanfaatkan aset pemprov seperti hibah lahan.

"Kita berharap jangan sampai ganti rugi lahan, tapi memanfaatkan aset pemprov Riau," ujarnya.

Pembahasan akan dilakukan bertahab, Pihaknya meminta Dinas LHK melakukan kordinasi dengan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, kemudian baru masuk pembangunan teknis yang dibicarakan dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang setempat.

"Step by step, untuk pembangunan fisiknya akan ditindaklanjuti dengan duduk bersama antara dinas LHK dan PUPR serta dewan," sebutnya.

Ditargetkan untuk persiapan studi kelayakan untuk pembangunan tersebut dimasukan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah perubahan tahun ini, atau jika memungkinkan maka akan langsung di APBD murni 2018. [antara]