Kadisdik Ismardi Membuka Launching Program Ecobrick Day dan Taman literasi SMPN 23 Pekanbaru
Wartariau.com PEKANBARU Ecobrick merupakan metode yang digunakan untuk meminimalisir sampah plastik dengan media botol plastik yang diisi penuh dengan sampah anorganik bersih hingga botol tersebut benar-benar keras dan padat. Contoh pemanfaatan pembuatan ecobrick adalah untuk pembuatan meja, kursi, tembok, maupun barang kesenian lainnya ungkap Edi Suhendri.
Dalam kata sambutan Kadis Pendidikan Ismardi, memberikan pencerahan agar setiap kepala sekolah (kepsek) tingkat dasar maupun menengah dapat menggali potensi yang ada baik dilingkungan sekolah maupun potensi anak didik. Dalam kata sambutan, beliau mengatakan, "setiap kepsek ada tiga modal yaitu pertama, kemampuan sosio kultural, merupakan cara membangun hubungan secara sosial dikalangan sekolah, dan dari pihak luar atau suatu komunitas yang saling berkaitan untuk kerja sama. kedua, Kemampuan sosio manajerial yakni menata , mengelola,menggerakkan orang dan sistem. Dimana sistem dapat mengelola suatu pekerjaan sesuai dengan SOP. Ketiga entrepreneur merupakan mengembangkan dari ide atau gagasan yang inovatif."
selanjutnya Ismardi menyampaikan "inovasi yang telah dilakukan Kepsek SMPN 23 dengan pemanfaatan sampah anorganik yang disebut ecobrick hanya sebagian kecil saja. Untuk itu saya menghimbau agar setiap kepsek dapat lebih berinovasi lagi. Dan saya sangat bangga dan mengapresiasi program Ecobrick Day dan Taman Literasi SMPN 23 Pekanbaru".
wartariau.com foto; dilokasi Taman Literasi Kadisdik Ismardi, kabid DLHK Asrijal, kabid SMP Nurbaiti, Kepsek SMPN 23 Edi Suhendri
Launching ecobrick dan Taman Literasi langsung dilakukan oleh Kadisdik Ismardi, didampingi oleh kepsek SMPN 23 Edi Suhendri, Kabid Pengelolaan Sampah Asrijal, Kabid SMP Nurbaiti, juga Camat Bina Widya Edi Suherman.
Edi Suhendri menyampaikan "Selama kurang enam bulan kami telah memulai kegiatan ini setiap hari Sabtu selama tiga puluh menit. Apa yang telah dilakukan oleh OSIS SMPN 23 ini dalam pembuatan ecobrick seperti pembuatan meja, kursi, batu bata ecobrick.
Khusus untuk batu bata ecobrick dengan ukuran 22cm dan diameter 11cm telah diuji kekuatannya di laboratorium PUPR Pekanbaru. Dan dapat digunakan untuk bangunan sampai tingkat tiga , serta suhu didalam ruangan lebih dingin dibanding menggunakan bata konvensional.
"Tugas kami sebagai pendidik mengedukasi anak-anak didik menjadi duta-duta pro dengan lingkungan, karena sampah plastik ini dapat menyebabkan berbagai macam penyakit seperti penyakit syaraf, kanker paru-paru, ginja.l untuk itu OSIS SMPN 23 Pekanbaru sudah dilatih untuk menjadi narasumber, dan pemateri untuk sekolah lain yang ada di Kota Pekanbaru, dan sudah ada permintaan dari Kota Batam agar OSIS kami ini menjadi pemateri dalam pemanfaatan sampah plastik ini."
"Juga khusus kursi ecobrick , kita beri garansi selama 10 tahun yang telah dipasarkan oleh OSIS telah diminati dari luar kota yakni Jakarta, Bangka Belitung, Dumai dan di Batam.
Menurut Kábid Pengelolaan Sampah DLHK Pekanbaru Asrijal, mengharapkan dengan adanya program ecobrick yang dimulai kali pertama di SMPN 23 ini dapat menggugah masyarakat untuk membudayakan sampah ini. Dengan kata lain metode penanganan sampah yang ada berbudaya dan lingkungan akan berubah juga manusianya juga akan berubah berbudaya. ( gery)
Tulis Komentar