Ruang ICU Penuh Pasien Meninggal Tertinggi

Ruang ICU Penuh Pasien Meninggal Tertinggi, Yopi: Ini Buka Main Main Patuhilah Prokes

wartariau.com, Pekanbaru-Kasus pasien terkomfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Riau yang setiap harinya terus mengalami peningkatan, menyebabkan ruang ICU sengan Ventilator di RSUD Arifin Ahmad Riau, dan beberapa RS swasta lainnya penuh. Yang tersisa hanya ICU non ventilator.

Juru bicara Covid-19, dr Indra Yopi, mengatakan, penuhnya ruang ICU di Rumah Sakit ini, menjadi kekhawatiran dari tim medis dalam menyelamatkan nyawa manusia dari kasus Covid-19, yang setiap harinya terus bertambah.

“Ruang ICU kita sekarang penuh, yang tersisa hanya ICU non ventilator. Karena kenaikan pasien yang setiap harinya diatas 350 sampai 400 orang, dengan pasien yang bergejala berat juga banyak. Sekarang sesuai dengan Permenkes, pasien yang sedang dan berat di rawat, hampir semua pasien ringan menuju berat, dan berat menuju kritis,” ujar dr Indra Yopi, Sabtu (1/5).

Dokter ahli paru ini mengingatkan kepada masyarakat Riau, bahwa tidak ada jalan lain dari masyarakat agar tidak terjadi lagi kasus penularan yang tinggi di Riau. Apalagi dalam sebulan ini juga terjadi peningkatan kasus pasien yang meninggal dunia akibat terpapar Covid-19, bahkan mencapai puncak tertinggi.

“Angka pasien yang meninggal dunia tinggi setiap harinya, hari ini saja mencapai 15 orang, kita prihatin. Ini angka tertinggi jumlah kematian yang tertinggi.

Ini bukan hal yang main-main lagi, bisa saja kita nanti seperti India, tidak ada jalan lain selain mematuhi peraturan, memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjauhi kerumunan, dan mengurangi kerumunan,” tegas Indra Yopi.

Dijelaskan Indra Yopi, selain dari penuhnya ruang ICU, ruang tempat tidur bagi pasien yang dirawat di Rumah Sakit juga mengalami peningkatan cukup tinggi, untuk pertama kalinya tempatbtidur mencapai 60 persen, dan jika tidak ada antisipasi dari masyarakat, maka ketersediaan tempat tidur akan penuh.

“Kasus Covid-19 kita terakhir tahun 2020 paling banyak lebih kurang 7.000 kasus. Kemarin total kasus Covid-19 kita sampai April 9.000 orang. Satu bulan totalnya 9.000 orang. Maka jika dirata-ratakan 300-400 kasus perhari. Dari angka itu 20 persen dirawat atau 100 orang di rumah sakit. Persoalannya kan belum tentu pasien yang masuk hari ini keluar besok,” ungkapnya

“Sedangkan pengalaman kita tahun 2020 sampai Oktober itu 70 persen pasien yang positif dirawat di rumah sakit, tapi itu semua pasien ringan dan sampai berat dirawat. Kalau sekarang tidak, yang dirawat itu yang sedang sampai berat, yang sesak nafas. Makanya kondisi ini agak mengkhawatirkan jika tidak ada langka dan upaya ekstrim yang dilakukan oleh pemangku kebijakan,” tambahnya. 
TERKAIT