Donal J Trump Ingin Pindah Negara

Donal J Trump Ingin Pindah Negara Akibat Kalah Pilpres AS 2020

Wartariau.com WASHINGTON - Donald Trump ingin pindah negara jika kalah dalam Pilpres AS 2020. Namun, calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu, sebelumnya masih optimistis tidak akan kalah.

Sebelumnya, pernyataan rencana kepindahan Trump dilontarkan saat kampanye bulan Oktober. Dilansir dari The Independent, Sabtu (7/11/2020) pagi WIB, Trump sempat menyebut Joe Biden kandidat presiden terburuk dalam sejarah AS.

"Apa terbayang oleh anda jika saya kalah, seumur hidup saya, apa yang akan saya lakukan? Saya akan mengatakan bahwa saya kalah dari kandidat terburuk dalam sejarah politik," ujarnya dalam kampanye 17 Oktober lalu.

Di depan para pendukungnya, Trump sempat mengeluarkan candaan bahwa dia berniat pindah negara ketimbang melihat Joe Biden jadi Presiden Amerika Serikat.

"Saya tidak akan merasa begitu baik, mungkin saya harus meninggalkan negara ini," katanya.

Trump sepertinya bersikeras tidak akan menyerahkan kekuasaan secara damai jika kalah dalam pemilu tahun ini. Bahkan, dia telah menyiapkan skema pemerintahaan periode kedua terlepas dari hasil pilpres AS 2020.

Berdasaran Amandemen ke-20, jika Trump kalah dalam pilpres maka masa jabatannya akan berakhir pada 20 Januari 2021 dan harus menyerahkannya secara resmi kepada presiden terpilih.


Sedangkan dari hasil pemilihan, pasangan calon presiden dan wakil presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden dan Kamala Haris berhasil keluar sebagai pemenang pilpres AS 2020.

Biden dan Harris berhasil mengungguli perolehan suara atas pasangan petahana dari Partai Republik, Donald J Trump dan Mike Pence. 

Joe Biden akan menjadi presiden ke-46 Amerika Serikat, setelah kemenangan di negara bagian tempat ia dilahirkan menempatkannya atas 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk menang.

Dengan 20 suara elektoral Pennsylvania, Biden sekarang memiliki total 273 suara elektoral dengan Donald Trump meraih 213 suara.

Melihat latar belakang Joe Biden, ia pernah menjabat sebagai wakil presiden di bawah mantan Presiden Barack Obama. Dia juga senator terlama di Delaware.

Keunggulan Biden atas Trump memang telah diprediksi sebelumnya oleh berbagai lembaga survei.
 
Biden unggul di sejumlah negara bagian yang sebelumnya menjadi wilayah kekuasaan Trump pada Pilpres 2016 lalu yakni Wisconsin, Michigan dan Arizona.

Dalam pidato pada Rabu (4/11) sore waktu AS, Joe Biden menyinggung kemenangan di depan mata usai ia resmi menguasai Michigan. 

"Dan kini setelah malam penghitungan suara yang panjang, jelas bahwa kami memenangkan cukup banyak negara bagian untuk mencapai 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk memenangkan kursi kepresidenan," kata Biden.

"Saya di sini bukan untuk mendeklarasikan kita menang, namun saya di sini untuk melaporkan bahwa ketika penghitungan telah selesai, kami percaya kita akan jadi pemenang," kata Biden. "Kami berkampanye sebagai Demokrat, tapi saya akan memerintah sebagai presiden Amerika," ujarnya. []
TERKAIT