Imam Abu-Usamah: Bergaji Rp 93 M

Imam Abu-Usamah: Bergaji Rp 93 Miliar, Mane Mau Bersihkan WC Masjid

Wartariau.com – Rendah hati lagi dermawan, mungkin itu adalah sisi lain seorang bintang sepakbola dunia, Sadio Mane. Winger tajam milik Liverpool ini tak pernah pamrih untuk membantu orang banyak. Termasuk, rela membersihkan toilet masjid meskipun punya kekayaan yang begitu berlimpah.

Mane memang lahir dari keluarga miskin di Desa Bambali, Sedhiou, Senegal, 10 April 1992. Bakat dan mimpinya yang tinggi untuk menjadi seorang pesepakbola profesional, membuatnya memetik hasil dari kerja kerasnya selama ini. Memulai perjalanannya bersama tim junior klub Senegal, Generation Foot, Mane kemudian diboyong klub Prancis, FC Metz, pada 2012. Dua musim berada di Stade Saint-Symphorien, Mane kemudian didaratkan klub elite Austria, Red Bull Salzburg.

Sadio Mane saat membela Red Bull Salzburg

Menurut data Die Presse, Mane ditebus Salzburg dengan dana sebesar 4 juta Euro, atau senilai dengan Rp60,3 miliar (kurs saat ini). Dengan jumlah tersebut, Mane jadi pemain ketiga termahal, dalam sejarah 86 tahun klub itu berdiri.

Menurut data Transfermarkt, nilai beli Mane berada di bawah Joaquin Boghossian (6,9 juta Euro), saat diboyong Salzburg dari CA Cerro musim 2010/2011, dan sama dengan jumlah tebusan untuk Rapid Vienna saat menebus Andreas Ivanschitz.

Tiga musim membela Salzburg, Mane kemudian didaratkan klub Premier League, Southampton, awal musim 2014/2015. Manajemen The Saints menebus Mane dengan dana sebesar 11,8 juta Poundsterling, atau setara dengan Rp211,1 miliar. 

Sadio Mane saat membela Southampton

Kembali mengutip data Transfermarkt, Mane juga jadi pemain termahal kedua dalam sejarah 134 tahun klub. Nilai beli Mane di Southampton berada di bawah defender Denmark, Janik Vestergaard (21,07 juta Poundsterling) saat dibajak dari Borussia Moenchengladbach.

Kinclong bersama Southampton, performa impresif Mane membuat Juergen Klopp jatuh hati. Mane akhirnya diboyong Liverpool awal musim 2016/2017, dengan dana sebesar 34 juta Poundsterling, atau senilai Rp607,7 miliar.

Tak salah The Reds memboyong Mane. Hampir empat musim membela Liverpool, Mane mampu mencetak 74 gol dalam 153 penampilannya di semua ajang. Musim lalu, jadi pencapaian tertinggi Mane, saat mengantar Liverpool meraih tiga gelar prestisius, Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Klub.

Sadio Mane saat baru diboyong Liverpool dari Southampton

Bermain di salah satu klub terkaya di dunia, Mane jelas punya penghasilan besar. Menurut data Spotrac pada 2019, gaji Mane pertahun mencapai 5,2 juta Poundsterling, atau setara dengan Rp93 miliar. Meski demikian, Mane tetap menjaga sikap rendah hatinya. Mane tak lantas bermewah-mewahan, dan menghambur-hamburkan uangnya.

Mane sering menyisihkan penghasilannya untuk membantu rakyat miskin di negaranya. Mane juga pernah membangun rumah sakit, sekolah, dan masjid, di Desa Bambali. Untuk membangun fasilitas vital itu, Mane menggelontorkan dana mencapai 250 ribu Poundsterling (Rp4,3 miliar).

Menurut laporan The Sun, Abu-Usamah Al-Thahabi, seorang Imam Masjid Green Land, Birmingham, memberikan kesaksiannya soal betapa baiknya sosok Mane. Meskipun kaya raya dan terkenal, Mane mau membantu beberapa petugas saat membersihkan toilet masjid.

Bintang Liverpool, Sadio Mane, bersama Imam Masjid Green Land

Abu-Usamah juga menyebut Mane tak pernah membawa mobil mewah saat datang ke masjid, dengan penampilan yang biasa saja. Itu dimaksudkan agar Mane tak terlalu mencolok.

"Dia (Mane) rajin mendatangi masjid. Dia memiliki sebuah Bentley (mobil mewah buatan Inggris) di rumahnya. Tetapi, ia tak pernah datang ke sini dengan mobil itu. Dia menggunakan mobil tak mewah agar tak mencolok," ucap Abu-Usamah.

"Dia bukanlah orang yang ingin dipuja, dan itu membuatnya jauh dari sifat arogan. Dia bahkan mau membersihkan toilet masjid," katanya.

Selain komentarnya ini, sosok Al-Thahabi juga pernah menuliskan pernyataan soal kekagumannya di akun Facebook pribadinya pada Mei 2018.

TERKAIT