Momen Jenderal Andika Perkasa Disumpah

Mualaf, Ini Momen Jenderal Andika Perkasa Disumpah di Bawah Al-Qur'an

Wartariaiu.com JAKARTA - KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa telah disetujui DPR untuk menjadi Panglima TNI. Kini hanya tinggal tunggu waktu dia dilantik oleh Presiden Jokowi.

Agama Andika Perkasa menjadi sorotan setelah beredar foto lamanya semasa menjadi Taruna Akademi Militer. Dalam potret lawas yang berseliweran di media sosial itu disebut nama aslinya Emmanuel Andika Perkasa dan beragama katolik.

Jenderal Andika diketahui telah memeluk Islam atau menjadi mualaf. Hal itu tergambar dalam pelantikan jenderal Kopassus itu sebagai KSAD di Istana Negara pada 2018.


Berdasarkan foto yang diunggah Sekretariat Negara, Andika mengucapkan sumpah jabatan di bawah Al-Qur'an. Mantan komandan Paspampres itu tampak tegap dan khidmat menjalani prosesi tersebut.

Sebelumnya, akademisi Unas, Slamet Ginting menyebut foto lawas yang beredar di medsos benar Andika saat menempuh pendidikan di Akmil. Dia menjelaskan, data itu ketika Andika menjadi Sersan Mayor Satu Taruna.

Menjelang lulus memang ada data isian calon yang akan diwisuda menjadi Letnan Dua.

"Di situ namanya Emmanuel Andika Perkasa, agama Katolik. Nama ayah adalah FX Sunarto. Dari nama-nama itu, jelas pada saat itu memang Andika Perkasa beragama Katolik," kata Slamet Ginting dalam sebuah video wawancara dengan wartawan senior Hersubeno Arief yang diunggah di kanal Youtube Hersubeno Point, Sabtu (6/11/2021).

Menurut Slamet yang juga pengamat militer itu, Andika menikah dengan Hetty Hendropriyono, putri pertama Jenderal TNI (Purn) Abdullah Mahmud (AM) Hendropiyono. Pernikahan dilangsungkan secara Islam.

"Di situlah Andika menjadi mualaf. Maka kemudian nama E nya itu, Emmanuel sudah tidak dipakai lagi," tuturnya.

Andika Perkasa diusulkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon Panglima TNI untuk menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun. Berdasarkan fit and proper test, Komisi I DPR menyetujui usulan tersebut, Sabtu (6/11/2021).

Komisi I DPR selanjutnya mendatangi kediaman Andika Perkasa di Senayan untuk verifikasi faktual pada Minggu (7/11/2021). Pada Senin keesokan harinya (8/11/2021), rapat paripurna DPR mengesahkan Andika sebagai Panglima TNI.

TNI Adalah Kita
Dalam uji kepatutan dan kelayakan, Jenderal Andika Perkasa menyampaikan visi dan misinya sebagai calon Panglima TNI. Misinya, yakni penguatan pelaksanaan tugas-tugas TNI yang didasarkan pada peraturan perundang-undangan.

Andika menjelaskan tugas TNI sudah diatur dalam Undang-undang. Namun, diakuinya masih banyak kelemahan dalam implementasinya.

"Dan prioritas pertama saya, bagaimana mengembalikan tugas-tugas yang kita lakukan dengan benar-benar berpegang pada peraturan perundangan, jangan kelebihan dan harapan saya tidak mengambil sektor kementerian atau lembaga lain," kata Andika.

Kemudian, lanjut Andika, peningkatan kesiapsiagaan personel TNI. Hal ini menjadi fokusnya karena banyak yang bisa dilakukan untuk membuat TNI jauh lebih siap, baik menghadapi operasi militer untuk perang maupun tidak.

"Cyber adalah fokus kami, kemudian intelijen terutama di daerah-daerah yang ada gangguan keamanan, horizontal, vertikal, menurut kami perlu mendapat prioritas pada era ke depan," ucap Andika.

Berikutnya, kata Andika, interoperabilitas Tri Matra terpadu dalam operasi TNI harus terus menerus dan semakin sering disatukan. Sehingga, semakin mengetahui kelemahan dan kekurangan, dan bagaimana di dalam melakukan operasi bersama. Menurutnya, hal itu kebutuhan yang tak terhindarkan.


TERKAIT