Perang Antar Suku di Yahukimo

Perang Antar Suku di Yahukimo, 6 Orang Tewas, Seribu Warga Mengungsi

Wartariau.com Papua kembali panas. Suku Kimiyal melakukan penyerangan kepada Suku Yali di Yahukimo, Papua. Akibatnya, 6 orang tewas dalam insiden tersebut, Minggu (3/9)
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal menyampaikan korban jiwa imbas serangan yang dilakukan, bertambah menjadi enam orang. Sebelumnya dilaporkan satu korban meninggal dunia.
"Dalam aksi kejadian tersebut yang sebelumnya satu masyarakat dinyatakan meninggal dunia, saat ini korban yang meninggal dunia menjadi 6 orang dan masih di semayamkan di RS Yahukimo. Dimana satu di antaranya adalah pelaku," kata Kamal dalam keterangannya, Minggu (3/10).
Sementara untuk korban luka-luka dari sebelumnya tercatat hanya 10 orang. Kini bertambah menjadi 41 orang yang saat ini masih menjalani perawatan di RS Yahukimo.
"Sementara itu untuk masyarakat yang mengamankan diri di Polres Yahukimo di perkirakan kurang lebih 1.000 orang yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak," kata Kamal.
Untuk diketahui bahwa kejadian tersebut terjadi Pada hari Minggu Tanggal 03 Oktober 2021, Pukul 12.45 Wit, terjadi penyerangan terhadap Masyarakat Suku Yali oleh kelompok masyarakat dari suku kimyal.
Dimana massa Suku Kimyal yang dipimpin Kepala suku umum Kimyal Morome Keya Busup, dengan menggunakan 2 unit mobil minibus membawa alat tajam berupa busur panah dan parang mendatangi masyarakat suku Yali dan melakukan penyerangan.
Identitas Pelaku penyerangan diduga berasal dari masyarakat Suku Kimyal. Sedangkan yang banyak menjadi korban adalah masyarakat Suku Yali. Barang bukti yang diamankan masih 1 bus yang digunakan pelaku untuk melakukan aksi penyerangan.
Kepolisian telah melakukan langkah-langkah mendatangi TKP, mengamankan TKP, melakukan evakuasi terhadap masyarakat dari Suku Yali yang menjadi korban aksi penyerangan ke RSUD Yahukimo, melakukan pendekataan terhadap para tokoh, melakukan penyelidikan dan penyidikan. Saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh Polres Yahukimo.
"Untuk masyarakat saat ini masih mengamankan diri di Polres Yahukimo. Dan anggota TNI- Polri melaksanakan patroli baik di tengah kota maupun pinggiran kota Dekai, agar situasi kembali kondusif," katanya.
Kronologi
Sementara untuk kronologi penyerangan, Kamal menjelaskan kejadian bermula sekitar pukul 12.45 WIT ketika masa Suku Kimiyal yang dipimpin Kepala suku umum Kimyal Morome Keya Busup mendatangi pemukiman Suku Yali.
Kamal melanjutkan, sekitar pukul 12.50 WIT setelah mendapatkan informasi terkait serangan tersebut. Polres Yahukimo dipimpin Kasat intelkam AKP I Nengah S Gapar bersama 20 personel langsung menuju lokasi dan menghalau serangan tersebut.
"Pukul 13.00 Wit, Kelompok massa tersebut berhasil dihalau kemudian meninggalkan TKP dengan menggunakan 2 Unit Mini Bus menuju ke Komplek Suku Yali di perumahan masyarakat komplek Telkomsel," sebutnya.
Usai dihalau, kelompok masa dari Suku Kimiyal malah kembali melakukan penyerangan terhadap masyarakat suku Yali yang berada di Hotel Nuri dilanjutkan dengan pembakaran gedung hotel.
"Pukul 13.30 WIT, Kapolres Yahukimo AKBP Deni Herdiana, bersama 20 personel gabungan menuju ke Hotel Nuri dan dilanjutkan ke komplek masyarakat suku Yali yang berada di komplek Telkomsel untuk menghalau massa," ujarnya.
Lalu, sekitar 13.35 WIT, Kelompok masyarakat yang dihalau bergerak melalui jalan setapak di belakang barak pemda lama Jalan Jenderal Sudirman, menuju komplek Sekla Jalan Gunung dan melakukan aksi pembakaran terhadap beberapa rumah milik masyarakat dari suku Yali.
"Pukul 13.40 Wit, Kapolres bersama bersama Personel gabungan TNI-Polri bergerak dari Hotel Nuri menuju ke Komplek Sekla untuk membubarkan kelompok massa yang melakukan aksi pembakaran," katanya.
Setelah serangan berhasil dihalau, kata Kamal, akhirnya sekitar pukul 14.00 WIT, Kapolres Yahukimo bersama personel gabungan melakukan evakuasi terhadap korban ke RSUD Dekai.
"Pukul 14.30 Wit, personel gabungan TNI-Polri melakukan pengaman pada objek vital di antaranya Kantor Bupati Yahukimo, Kantor DPRD Yahukimo dan Gedung Perkantoran Lainnya," ujarnya.

Sumber: merdeka.com



TERKAIT