Di Kuartal II, Ubedilah Badrun: Mimpi Di Siang Bolong
Sri Mulyani Prediksi Ekonomi Tumbuh 8,3 Persen Di Kuartal II, Ubedilah Badrun: Mimpi Di Siang Bolong
Wartariau.com Target pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II yang diprediksi Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati (SMI) tak lebih dari mimpi di siang bolong.
Berita terkait
Dukung Praperadilan Dugaan Penyelundupan Brompton Sri Mulyani, Kamrussamad: Hukum Harus Ditegakkan Tanpa Pandang Bulu
Rizal Ramli: Kenaikan PPN Adalah Cara Panik SMI Untuk Sekadar Bayar Bunga Utang
Soal Rencana Kenaikan PPN, Peneliti Indef: Pemerintah Malah Lupa Reformasi Perpajakan Yang Sudah Diagendakan
Hal itu disampaikan analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, yang juga menegaskan kalau target ekonomi rezim Joko Widodo selalu keliru.
"Target ekonomi pemerintahan ini selalu keliru atau meleset," ujar Ubedilah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (26/5).
Sebab, faktanya, angka pertumbuhan ekonomi sepanjang rezim Jokowi tidak pernah mencapai 6 persen.
"Apalagi 8 persen. Bahkan kini minus 2,07 persen," jelas Ubedilah.
Menkeu Bakal Ubah Skema PKP, Gde Siriana Beri Usulan Tarif
Dukung Praperadilan Dugaan Penyelundupan Brompton Sri Mulyani, Kamrussamad: Hukum Harus Ditegakkan Tanpa Pandang Bulu
"Target angka pertumbuhan ekonomi 8 persen itu berat. Itu mimpi di siang bolong, di saat pengangguran terus bertambah dan rakyat mengalami kesulitan," pungkas Ubedilah.
Berita terkait
Dukung Praperadilan Dugaan Penyelundupan Brompton Sri Mulyani, Kamrussamad: Hukum Harus Ditegakkan Tanpa Pandang Bulu
Rizal Ramli: Kenaikan PPN Adalah Cara Panik SMI Untuk Sekadar Bayar Bunga Utang
Soal Rencana Kenaikan PPN, Peneliti Indef: Pemerintah Malah Lupa Reformasi Perpajakan Yang Sudah Diagendakan
Hal itu disampaikan analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun, yang juga menegaskan kalau target ekonomi rezim Joko Widodo selalu keliru.
"Target ekonomi pemerintahan ini selalu keliru atau meleset," ujar Ubedilah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (26/5).
Sebab, faktanya, angka pertumbuhan ekonomi sepanjang rezim Jokowi tidak pernah mencapai 6 persen.
"Apalagi 8 persen. Bahkan kini minus 2,07 persen," jelas Ubedilah.
Sehingga, kata Ubedilah, target yang disampaikan Sri Mulyani bahwa ekonomi nasional pada kuartal II 2021 akan mencapai 7,1 hingga 8,3 persen hanya sebuah mimpi di siang bolong.
Menkeu Bakal Ubah Skema PKP, Gde Siriana Beri Usulan Tarif
Dukung Praperadilan Dugaan Penyelundupan Brompton Sri Mulyani, Kamrussamad: Hukum Harus Ditegakkan Tanpa Pandang Bulu
"Target angka pertumbuhan ekonomi 8 persen itu berat. Itu mimpi di siang bolong, di saat pengangguran terus bertambah dan rakyat mengalami kesulitan," pungkas Ubedilah.
TERKAIT
Tulis Komentar